PRESIDEN MENETAPKAN 9 APRIL LIBUR NASIONAL

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menetapkan hari pemungutan suara 9 Apri 2009 sebagai hari libur nasional. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden No 7 tahun 2009 tentang Penetapan Hari Pemungutan Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2009 sebagai Hari Libur Nasional.
Anggota Komisi Pemilihan, I Gusti Putu Artha, mengatakan Keputusan Presiden ini sesuai Undang-undang No 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Legislatif. “Undang-undang menyatakan hari pemilihan umum merupakan hari libur atau hari yang diliburkan,” kata Putu dalam jumpa pers di kantor Komisi Pemilihan, Jakarta, Minggu (29/3).
Keputusan Presiden ini juga berlaku untuk pemilihan lanjutan dan pemilihan susulan. Pemilihan lanjutan dilaksanakan jika sebagian tahapan penyelenggaraan tertunda karena kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lain. Sedangkan pemilihan susulan digelar ketika semua tahapan tak bisa dilaksanakan. Menurut Putu, jika terjadi pemilihan lanjutan atau susulan di satu daerah, maka hari pemungutan suara lanjutan atau susulan itu juga akan menjadi hari libur nasional. (tempointeraktif.com)

PARTAI SIRA: Liza Fitri, caleg Partai Suara Indenpenden Rakyat Aceh (SIRA) menyampaikan visi dan misinya saat berkampanye di lapangan terbuka, desa Lhong Bata, Kecamatan Lhong Bata, Banda Aceh, Selasa (24/3/2009). Caleg DPR Daerah pemilihan wilayah satu yang berkampanye dihadiri seribuan warga itu mengusung tema Aceh damai, pendidikan, HAM dan SDM kaum perempuan. (Antara)

MEGAWATI: Ketua Umum Partai PDIP Magawati Soekarnoputri didampingi Wakil Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Cahyo Kumolo memberikan orasi politik di depan massa PDIP di halaman Ponpes Darussalam Watu Congol, Muntilan, Magelang, Jateng, Minggu (22/3/2009).

PARTAI ACEH: Massa pendukung Partai Aceh (PA) menggunakan truk mengusung aribut PA menggelilingi kota Lhokseumawe saat mengadakan kampanye terbuka, Jumat (20/3/2009). Hingga hari keempat diberlakukan masa kampaye bebas di Aceh, hanya PA yang menggelar kampanye. (Antara)

KAMPANYE GERINDRA: Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan pidato politik di depan ribuan peserta kampanye partai Gerindra, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (20/3/2009). Dalam kampanye tersebut Prabowo mengajak masyarakat untuk memilih partai Gerindra dalam pemilu 2009 mendatang. (Antara)

KAMPANYE PARTAI DEMOKRAT: Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono (2 kiri) dan sejumlah caleg menyampaikan orasinya pada kampanye terbuka partai bernomor 31 tersebut di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (20/3/2009). Partai Demokrat menarget perolehan suara sebesar minimal 20 persen pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang. (Antara)

KAMPANYE SBY BERTABUR BINTANG

KAMPANYE pertama SBY bertambur bintang. Para selebriti papan atas ibukota akan turut meramaikan orasi politik SBY.
“Ya untuk menghiburlah,” ujar Wakil Sakjen Partai Demokrat (PD) Syarif Hasan saat dihubungi detikcom, Jumat (20/3/2009).
Selebriti yang dipastikan hadir antara lain grup band Ungu, Andra and The Backbone, Changcuters, Cici Paramida, dan Dewi Yul.
Kampanye ini digelar di stadion Gelora Bung Karno (GBK) mulai pukul 13.30-16.00 WIB. Seluruh jajaran pengurus DPP Partai Demokrat direncanakan hadir.
Menuruf Syarif, Demokrat menargetkan 100 ribu simpatisan menghadiri kampanye tersebut. “Kita targetkan (stadion) bisa penuh,” ucapnya.
Bisa jadi, SBY juga akan turut bernyanyi di kampanye perdananya ini. Jika tahun 2004 lalu dia biasa menyanyikan “Pelangi di Matamu” milik Jamrud, apakah yang akan dia nyanyikan nanti? (detik.com)

DEMOKRAT- PBB: Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo (kanan) bersama Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban (kiri) melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (19/3/2009). Fungsionaris Partai Demokrat bersama Partai Bulan Bintang mengadakan silaturahmi politik dalam rangka Pemilu 2009. (Antara)

MAIA ESTIANTY PILIH PRESIDEN TEGAS DAN GANTENG

MESKI Pemilu Presiden masih dalam hitungan bulan, pentolan “Duo Maia” Maia Estianty mengaku sudah memiliki kriteria presiden yang siap untuk dicontreng pada 8 Juli.
“Indonesia butuh pemimpin yang tegas dan ganteng,” katanya, usai memeriahkan kampanye nasional perdana Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menghadirkan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (17/3).
Kalau ganteng, tetapi terlalu lama untuk bertindak, menurut Maia, jelas tidak akan menjadi plilihannya. “Pak Prabowo, selain tegas juga ganteng…” katanya, sambil terus tersenyum.
Maia yang mengenakan kostum kaos merah dan hitam mengaku banyak menerima tawaran untuk memeriahkan kampanye para kandidat presiden dan wakil presiden Pemilu 2009.
“Tetapi saya milih Gerindra. Selain karena sosok Prabowo yang tegas, juga kalau dilihat program-programnya cukup bagus..yakni mengangkat rakyat kecil dan memperhatikan kaum perempuan…kayak aku,” tuturnya sambil terus mengumbar senyumnya.
Ditanya mengapa tidak menjadi calon legislatif Gerindra, penyanyi yang mengawali kariErnya sebagai model itu mengatakan, “Saya masih lebih mencintai dan memilih untuk bermusik,”.
“Saat ini, saya masih akan berkonsentrasi pada musik. Dengan musik kita juga tetap bisa menyumbangkan yang terbaik untuk bangsa,” tuturnya dengan nada tegas, sambil memainkan jarinya memperagakan dirinya sedang bermain piano. (Antara)

PENJAJAKAN KOALISI: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir (kiri) bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo (kanan) di Jakarta, Selasa (17/3/2009). Pertemuan tersebut membahas mengenai penjajakan koalisi antara kedua partai itu. (Antara)

SBY: ANDAIKATA MEGA BESOK MAU BERTEMU, SAYA MAU

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menjawab isu-isu aktual tentang kenegaraan. Salah satunya, terkait hubungannya dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Sempat tertawa mendengar pertanyaan wartawan yang menduga masih ada permusuhan di antara mereka , Yudhoyono menegaskan tak ada niat baginya memutus tali silaturahmi.
“Bagi saya, sebaiknya tidak memutus tali silaturahmi, apapun posisi kita,” kata Yudhoyono di Puri Cikeas, Minggu (15/3). Menurut dia, usaha untuk bertemu dengan Mega pernah dilakukan.
Pada tahun-tahun pertama dan kedua saya berusaha menjalin komunikasi dengan Ibu Mega, baik formal maupun informal,” kata dia. Yudhoyono juga mengungkapkan pernah mengutus seorang menteri untuk menyampaikan maksud dan harapannya untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP itu.
Namun, harapan itu pupus. “Sampai hari ini Ibu Mega tidak mau bertemu sama saya,” tambah Yudhoyono.
Meski berkali-kali ditolak, Yudhoyono menegaskan harapannya untuk bersilaturahmi dengan Mega belum hilang. “Andaikata ibu Mega besok mau bertemu dengan saya, Susilo Bambang Yudhoyono, saya akan bertemu dengan beliau besok juga,” kata Yudhoyono.
Sejak bertarung dalam pemilu 2004, Mega dan Yudhoyono belum pernah bertemu. Sebaliknya, pada Jumat 13 Maret 2009, Mega justru bertemu dengan Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Mengabaikan perseteruan sejarah PDIP dan Golkar di masa lalu, Mega dan Kalla bahkan menyepakati lima poin kesepakatan. Pertemuan Mega dan Kalla akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan lainnya. Dua partai besar ini sedang meretas jalan untuk berkoalisi dalam pemilu 2009. (vivanews.com)

PRESIDEN SBY: DEMOKRAT MASIH BUTUH KOALISI

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono memastikan Partai Demokrat akan membangun koalisi antarpartai selepas pemilu legislatif April mendatang. Dengan koalisi pemerintahan akan lebih stabil.
“Koalisi diperlukan, tapi koalisi yang akan datang harus lebih beretika,” kata Presiden dalam jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3)
Presiden belum menyebut dengan siapa Partai Demokrat akan berkoalisi. Jika partainya lolos dalam pemilu legislatif, ia akan membuka peluang bagi semua partai untuk berkoalisi.
Tanggal 9 April pemilu legislatif berlangsung. Diperkirakan sehari setelahnya penghitungan cepat perolehan suara partai diketahui. Seminggu setelahnya hasil pasti diperkirakan muncul. “Di situlah Partai Demokrat sekitar medio April, Partai Demokrat akan melakukan komunikasi politik lebih intens membahas koalisi,” ujarnya.
Mengenai calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2009, ia juga masih enggan berkomentar. Kondisinya masih cair. Tak menutup kemungkinan pula pendampingnya berasal dari Partai Golkar. “Semua itu serba mungkin dari partai mana pun. Karena namanya capres dan cawapres itu cocok-cocokan,” ujarnya.
Namun, dalam kondisi politik yang kian panas menjelang pemilu, Presiden menjamin kabinetnya tak akan goyah. Pemerintahan tetap berjalan sesuai aturan. “Saya pastikan kabinet akan tetap bekerja efektif,” pungkasnya. (vivanews)

SBY: SAYA CUTI SETIAP JUMAT

KAMPANYE: Capres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melambaikan tangan kepada ribuan pedukungnya, ketika kampanye terbuka di Stadion Senayan, Jakarta, Minggu (27/6/2004). Untuk masa kampanye Pemilu 2009, sebagai presiden, SBY akan mengambil cuti setiap hari Jumat. (Antara)

KAMPANYE pemilu 2009 mulai dilaksanakan Senin (16/3). Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga akan mengikuti kegiatan Partai Demokrat yang mengusungnya. “Saya juga akan mengikuti kegiatan-kegiatan Partai Demokrat,” kata Yudhoyono di hadapan para wartawan di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (15/3).
Meski demikian, Yudhoyono mengatakan itu tak berarti dia meninggalkan kewajibannya sebagai presiden. “Saya akan mengambil satu hari kerja setiap Jumat. Di luar itu saya akan tetap menjalankan tugas kenegaraan,” kata Yudhoyono.
Meski demikian, dalam kondisi darurat, dia akan meninggalkan kampanye. “Jangan kira kalau presiden kampanye terus tidak jalankan pemerintahan dengan baik,” kata Yudhoyono.
Selain Yudhoyono, 16 menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang juga akan mengikuti kampanye. Yudhoyono menjamin para menteri-menterinya tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Yudhoyono bahkan berani pasang badan. “Saya pastikan menteri-menteri tetap akan menjalankan tugasnya dengan baik. Saya bertanggungjawab, saya bisa pertanggungjawabkan mereka,” tambah dia.
Sebelum para pembantu kabinetnya mengambil izin kampanye, Yudhoyono menanyai mereka satu persatu. “Apakah tetap menjalankan tugasnya dan mereka menjalankan tugas-tugas kenegaraan. Mereka bilang masih sanggup,” kata Yudhoyono.
Satu dua menteri, tambah Yudhoyono, akan cuti bergiliran. “Kabinet saya pastikan tetap berjalan dengan normal, tetap efektif. Saya tetap pegang komando terhadap kerja kabinet, agenda pemerintahan tetap berjalan,” jelasnya.
Hak cuti bagi pejabat negara telah diatur dalam lembaran negara. Mereka diperbolehkan mengajukan cuti pada hari kerja satu hari dalam sepekan. Aturan ini berlaku bukan hanya bagi Presiden, Wakil Presiden. Pejabat setingkat menteri, gubernur, bupati hingga walikota juga dapat mengambil cuti untuk kampanye. (vivanews)

ENGGAN BERTEMU SBY, MEGAWATI BUKAN SEORANG NEGARAWAN

BUKAN NEGARAWAN: Direktur Musium Rekor Indonesia (Muri), Jaya Suprana ( kanan) memberikan Plakat Muri kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (2 kanan), disaksikan Taufik Kiemas (2 kiri), dan Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung (kiri), di Jakarta, Selasa (10/3/2009). Keengganan Megawati bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono dipandang seorang pengamat politik sebagai sikap bukan negarawan. (Antara)

HARAPAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk merajut silaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sepertinya masih bertepuk sebelah tangan. Putri dari negarawan Soekarno itu terkesan masih menyimpan dendam, sehingga menutup rapat-rapat pintu komunikasi dengan SBY. Dalam pandangan pengamat politik, sikap keukeuhnya Megawati tersebut tentunya akan merugikan bagi yang bersangkutan dan pencitraan partai di mata publik.
“Sikap Mega yang enggan bertemu SBY membuktikan bukan sebagai negarawan. Padahal semestinya Mega menangkap tawaran itu untuk meredakan stigma demdam yang selama ini teropinikan,” ungkap pengamat politik Tjipta Lesmana, Selasa (17/3).
Padahal, kata dia, dalam konteks komunikasi politik, bertemu atau bersilaturahmi para tokoh bangsa bukan sekadar untuk koalisi belaka, tapi sekaligus memberikan teladan kepada rakyat jika elitnya juga rukun. “Memang Mega atau PDIP mengambil langkah oposisi terhadap pemerintahan SBY, tapi bukan berarti silaturahmi putus,” tandasnya.
Tjipta Lesmana mengaku tidak memahami lebih jauh dendam Mega yang begitu kentara dengan memperlihatkan keengganannya menerima SBY yang menyatakan siap bertemu kapan dan di mana pun. “Mungkin karena perempuan kalau sudah sakit hati lama sembuhnya, jadi emosional, pendendam. Dan memang dalam ilmu psikologi wanita lebih emosional,” kata pengajar di Universitas Pelita Harapan itu.
Oleh sebab itu, Mega sebagai pemimpin bangsa semestinya membuka diri terhadap SBY, di mana saat ini adalah momen tepat untuk mencairkan kebekuan tersebut. Perbedaan politik bukan menjadi halangan bagi partai membangun kerja sama politik. “Jadi yang harus dikedepankan oleh pemimpin itu adalah bangsa dan negara, rakyat Indonesia bukan kepentingan politik partai atau kelompoknya,” papar Tjipta Lesmana.
Menurutnya, sebagai anak dari Presiden Soekarno yang merupakan negarawan besar, mestinya banyak menimba ilmu dari sang ayah, bukan bertolak belakang. Negarawan adalah pemimpin yang 100 persen mengabdikan untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Saya salut dengan Gus Dur yang saya anggap juga seorang negarawan. Meski sempat tegang dengan Mega, toh akhirnya Gus Dur bisa memaafkan Mega dan ketegangan pun bisa cair,” pungkasnya. (okezone.com)

PIDATO PRESIDEN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (berdiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (3 kanan) dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu menyampaikan pidato menyambut dimulainya kampanye terbuka Pemilu legislatif 2009 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/3/2009). Kepala Negara mengatakan tahun 2009 ini demokrasi Indonesia kembali akan diuji dan kini saatnya Indonesia kembali menjawab tantangan sejarah dengan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara demokrasi yang matang dan patut dicontoh oleh dunia. (Antara)

KAMPANYE DI JAKARTA HARI INI

DI mana saja lokasi kampanye di Jakarta hari ini? Sayangnya, tak semuanya terdeteksi. Sejumlah parpol belum melaporkannya ke pihak berwenang yaitu KPUD Jakarta maupun polisi.
Menurut Bripda David dari TMC Ditlantas Polda Metro Jaya, pihaknya hanya menerima laporan adanya kampanye dari Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Republika Nusantara. Sedangkan dua partai lainnya yaitu Golkar dan Partai Karya Peduli Bangsa, tidak terdeteksi.
“PPPI kampanye di poskonya di Jl Jaksa, mengadakan pengobatan gratis. Modelnya tatap muka,” kata Bripda David, Selasa (17/3).
Sedangkan Partai Republikan Nusantara kampanye di kantornya sendiri di Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Bentuknya tidak diketahui.
Belum ada laporan di mana Golkar akan berkampanye di Jakarta hari ini. “Adanya laporan Golkar kampanye di Tangerang,” kata Bripda David. Sedangkan Partai Karya Peduli Bangsa tidak melaporkan kampanye di mana. “Kan terserah partainya mau kampanye atau tidak,” ujar Bripda David. (detik.com)

WACANA KOALISI PKB-DEMOKRAT: Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo (kiri) duduk bersama Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (tengah) dan Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (kanan) saat melakukan pertemuan di Jakarta, Senin (16/5/2009). Pertemuan membahas wacana koalisi kedua partai tersebut pada Pemilu 2009. (Antara)

POLITIK UANG, PERLU ATAU TIDAK?

MENJANJIKAN atau membagi-bagikan uang kepada konstituen saat kampanye tercantum sebagai larangan dalam Pasal 84 ayat (1) huruf (j) UU Pemilu. Sejumlah pengamat juga melihat bahwa politik uang bukanlah cara yang efektif bagi para caleg untuk mengambil hati para calon pemilihnya. Namun, sebagian lain melihat politik uang sudah menjadi budaya konstituen yang harus diikuti.
Koordinator Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, sekarang caleg jangan berharap banyak kepada calon konstituen karena hanya membagi-bagikan uang kepada mereka. “Bagi mereka, uang akan selalu diterima, tapi itu tidak melegitimasi seseorang untuk menetapkan pilihannya,” ujar Ray dalam workshop bertajuk Perppu dan Kampanye Pemilu 2009 di Hotel Oasis Amir Jakarta, Sabtu (14/3).
Mengutip hasil survei yang dilakukan International Republican Institute (IRI) pada Februari 2009, bagi-bagi uang hanya berpengaruh sekitar 4-5 persen bagi psikologis calon pemilih.
Menurut Ray, dengan maraknya politik uang, konstituen justru semakin bingung menetapkan pilihannya. “Bahkan pada hari-H justru dia tidak datang ke TPS,” tandas Ray.
Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Darsono, mengatakan, pada faktanya uang memang masih menjadi penentu kemenangan politik di lapangan. “Fakta di lapangan, siapa yang memberi sangu itu yang akan diikuti,” tutur kader Partai Golkar singkat.
Menurut Darsono, kondisi masyarakat memang sudah dalam krisis kepercayaan kepada parpol dan caleg. Bahkan, untuk datang ke TPS pun mereka meminta uang saku. (kompas.com)

GUBERNUR RIAU SALAH SEBUT JK SEBAGAI PRESIDEN

PROYEK TERAKHIR: Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Wagub NAD Muhammad Nazar (kiri) dan Kepala BRR Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto (kanan) menandatangani prasasti pada peresmian 10 proyek infrastruktur yang dibangun BRR, Banda Aceh, NAD, Jumat (13/3/2009). Proyek senilai Rp 500 miliar lebih itu merupakan proyek terakhir BRR yang akan selesai masa tugasnya pada April mendatang. (Antara)

GUBERNUR Riau Rusli Zainal saat memberi kata sambutan pada acara pertemuan antara Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dengan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) di Riau salah menyebut JK sebagai presiden.
“Maaf saya salah sebut,” kata Gubernur Riau Rusli Zainal di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para tamu undangan yang hadir saat menyadari dirinya salah sebut ketika membacakan pidato pembukaan pada acara pertemuan antara Wapres dengan Muspida bupati dan walikota se Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat (13/3).
Pernyataan gubernur itu langsung disambut dengan meriah oleh para tamu yang hadir bahkan ada yang bertepuk tangan. Usai meminta maaf Rusli Zainal melanjutkan pembacaan pidato dan kembali mengulang kesalahan dengan menyebut JK sebagai presiden di dalam pidatonya.
Sementara itu, ketika giliran JK memberikan kata sambutan ia mengatakan dirinya sama sekali tidak tersinggung dengan insiden salah sebut.
“Saya tidak tersinggung,” kata Wakil Presiden seraya bergurau yang juga langsung disambut tepuk tangan meriah dari ratusan tamu yang hadir.
JK menambahkan, alasan ia tidak tersinggung karena salah sebutnya naik kelas ke atas, yakni dari wakil presiden menjadi presiden. “Saya tersinggung kalau salah sebutnya turun kelas dari Wapres menjadi wakil gubernur,” katanya masih bergurau.
Bahkan pada acara konsolidasi JK dengan Partai Golkar Riau usai acara pertemuan dengan muspida se-Riau JK kembali menegaskan bahwa dirinya siap naik kelas menjadi presiden melalui pemilihan presiden (Pilpres) 2009. (Antara)

KESEPAKATAN DUA TOKOH: Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) usai menandatangani kesepakatan dua tokoh di Jakarta, Kamis (12/3/2009). Kesepakatan tersebut berisi antara lain melakukan komunikasi politik antara PDIP dan Partai Golkar yang lebih baik dan menyukseskan Pemilu 2009 secara jujur, adil, langsung, umum bebas dan rahasia. (Antara)

DISKUSI POLITIK PKS-DEMOKRAT

KETUA Umum Partai Demokrat, Hadi Utomo (kanan) dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menghadiri pertemuan politik di Kantor Pusat PKS, Jakarta, Rabu (11/3/2009). Pertemuan tersebut membahas tentang arah koalisi pasca Pemilu Legislatif 2009. (Antara)

WANDA HAMIDAH INGIN AMIN RAIS PRESIDEN

WANDA Hamidah, model, mantan anchor berita yang kini menjadi aktivis partai, mengaku sudah mengantongi jagoan calon presiden (capres), yang diharapkannya bisa memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Kira-kira siapakah, ya?
“Kalau pribadi saya mendukung Pak Amien. Selain karena perjuangannya yang masih konsisten untuk mensosialisasikan aset-aset nasional, dia juga sudah merasakan asam garam perpolitikan Indonesia,” jawab Wanda Hamidah, saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (20/2) lalu.
Sejauh ini, Partai Amanat Nasional (PAN), yang menjadi wadah Wanda berpolitik, memang belum mengumumkan secara terbuka siapa yang akan diusung menjadi capres. Ketua Umum DPP PAN Sutrisno Bachir, disebut-sebut menjadi calon kuatnya.
Karenanya, Wanda akan menyerahkannya kepada mekanisme partai. “Biar mekanisme internal partai yang menentukan siapa yang paling berhak untuk mewakili PAN sebagai calon presiden. Dan itu akan ditentukan setelah pemilihan legislatif,” katanya. (kompas.com)

SALDO AWAL PARPOL

Partai Hanura Rp 5 Miliar
Partai Karya Peduli Bangsa Rp 102 juta
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia Rp 16 juta
PPRN Rp 77,5 juta
Gerindra Rp 15 Miliar
Barnas Rp 1 miliar
PKPI Rp 1,5 juta
PKS Rp 5,2 miliar
PAN Rp 734 juta
Partai Perjuangan Indonesia Baru Rp 226 jut
Partai Kedaulatan Rp 2,5 juta
PPD Rp 50 juta
PKB Rp 1,5 miliar
Partai Pemuda Indonesia Rp 19 juta
PNI Marhains Rp 670 ribu
PDP Rp 1,8 juta
Partai Karya Perjuangan Rp 1 juta
Partai Matahari Bangsa Rp 50 juta.
PPDI Rp 20 juta
PDK 4,1 juta.
Partai Republik Nusantara Rp 1,9 juta
Partai Pelopor Rp 5 jt
Partai Golkar Rp 156 juta.
PPP Rp 1,6 miliar
PDS Rp 2 juta
PNBKI Rp 5 juta.
PBB Rp 5 juta
PDI Perjuangan Rp 1 miliar
PBR Rp 340 juta
Patriot Rp 1 miliar
Demokrat Rp 7,2 miliar
PKDI Rp 54 juta
PIS Rp 100 juta
PKNU Rp 1,1 juta
Partai Merdeka Rp 75 juta
PPNUI Rp 879 juta
Partai Serikat Indonesia Rp 6 juta
Partai Buruh Rp 16 juta. (kompas.com)

SULTAN-HIDAYAT UNGGULI SBY-JK

PASANGAN Sultan Hamengku Buwono X dengan Hidayat Nur Wahid sebagai calon presiden dan calon wakil presiden menjadi duet paling elektabel atau kemungkinan dipilih paling tinggi di DI Yogyakarta. Duet Sultan HB X dan Hidayat ini berhasil mengungguli pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Demikian hasil survei yang dilakukan Cakrawala Nusantara Consultant, sebuah lembaga survei di Yogyakarta yang dipaparkan kepada pers, Kamis (5/3) di Yogyakarta.
Direktur Cakrawala Nusantara Consultant Budi Santoso mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan 17-21 Februari dengan jumlah responden 1.065 orang yang tersebar di DIY diketahui, tiga pasangan capres dan cawapres yang memiliki nilai tertinggi yaitu Sultan-Hidayat (26,2 persen), Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (20,32 persen), dan Megawati-Sultan (17,67) persen. Pasangan lainnya, Yudhoyono-Hidayat (9,93 persen) dan Yudhoyono-Sultan (7,51 persen).
Meskipun pasangan Sultan-Hidayat menjadi paling unggul sebagai capres-cawapres, tetapi capres paling populer tetap dipegang SBY (23,19 persen). Sultan berada diperingkat kedua mengungguli Megawati (18,4 persen), sedangkan Megawati 8,26 persen. Prabowo menempati urutan keempat (1,97 persen). Sebesar 43,93 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.
“Meski popularitas dengan elektabilitas mempunyai keterkaitan, tetapi popularitas tinggi tidak selalu diikuti dengan tingkat elektabilitas tinggi pula,” ungkap Budi. (kompas.com)

TIFATUL: TAK ADA PERPECAHAN DI PKS

ISU perpecahan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mendapat bantahan. Setelah Sekjen PKS Anis Matta, Presiden PKS Tifatul Sembiring pun ikut membantahnya.
“Nggak ada perpecahan di kubu PKS juga tidak ada faksi di partai kami,” tegas Tifatul saat diskusi mingguan di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Selasa (3/3).
Isu perpecahan di tubuh PKS kembali bertiup terkait ketidakhadiran Anis Matta saat Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla bertandang ke DPP PKS. Terlebih lagi pernyataan Anis Matta kurang mendukung duet JK-Hidayat. Anis justru berpaling menyodorkan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Tifatul mengatakan, ketidakhadiran Anis Matta saat JK mampir ke kantor DPP PKS bukan karena ada sikap berseberangan. Saat itu, Anis Matta sedang berada di Sulawesi Selatan. “Beliau (Anis Matta) sedang berada di dapilnya,” kata Tifatul.
Tifatul mengatakan, hingga saat ini, hubungannya dengan Anis Matta masih kompak-kompak saja. “Kita pernah bertemu di airport membahas iklan apa lagi yang akan kita bikin,” ujarnya tersenyum. (detik.com)

TERE ANGGARKAN RP10 JUTA UNTUK KAMPANYE

MELENGGANG ke Senayan sebagai wakil rakyat memang tidak murah. Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) harus menguras koceknya ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk kampanye. Tapi caleg Partai Demokrat yang juga penyanyi Tere hanya memberi budjet Rp 10 juta.
Bagi Theresia Ebena Ezeria Pardede, nama lengkap Tere, dana kampanye yang banyak bukan jaminan seorang caleg akan terpilih. “Saya punya budget realistis Rp 10 juta,” ujar penyanyi cantik ini.
Tere adalah caleg DPR RI dapil Jawa Barat II nomor urut 3. Pelantun lagu Awal Yang Indah ini mengaku belum total dalam berkampanye. Di dapilnya yang meliputi Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, ia baru menyapa konstituen di beberapa kecamatan saja. Saya melakukan sosialisasi belum di semua kecamatan, karena di Kabupaten Bandung kecamatannya banyak,” aku Tere kepada wartawan usai menghadiri diskusi ‘Kualitas Caleg’ di Warung Daun, Jl. Pakubuwono, Jakarta.
Tere mengaku menceburkan diri ke dunia politik sebagai panggilan tanggung jawab sosial sebagai warga negara. Jebolan Komunikasi Universitas Indonesia (UI) ini akan menjadikan kesempatan sebagai caleg sebagai pembelajaran kehidupan. “Saya melihat ini pembelajaran kehidupan. Buat saya duduk atau tidak duduk bukan masalah lah,” tandasnya. (detik.com)

MAHFUDZ BANTAH PKS TERBELAH

KUNJUNGAN Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) ke Kantor DPP PKS beberapa waktu lalu tidak dihadiri Sekjen DPP PKS Anis Matta. Ada kabar PKS terbelah menjadi 2 kubu antara Presiden PKS Tifatul Sembiring dan Anis Matta yang dipicu mengenai rebutan pengaruh mengenai capres dan cawapres 2009. Benarkah?
“Tidak ada. Kalau ada kubu-kubuan tidak jelas ukurannya apa, apakah ada 2 DPP atau 2 mazhab? Kan tidak ada,” ujar Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq, Senin (2/3).
Mahfudz membantah bila dikatakan ketidakhadiran Anis Matta karena tidak sepakat dengan wacana PKS yang akan berkoalisi dengan JK. “Ketidakhadiran Pak Anis karena beliau sedang ada di Makassar. Tidak ada keputusan PKS apakah akan berkoalisi dengan Golkar. Pertemuan itu hanya sebagai forum silahturahmi dan untuk mengkonfirmasi apakah benar JK akan diusung oleh Golkar nanti,” kata Mahfudz.
Anggota Komisi II DPR ini mengatakan pertemuan di DPP tersebut jadi masukan yang akan dibawa ke majelis syuro. Saat ini PKS sedang fokus memperkuat basis massa di daerah. “Energi partai saat ini sedang fokus pada memperkuat basis massa di daerah pilihan (dapil) masing-masing,” jelasnya. (detik.com/inilah.com)

DEDDY MIZWAR: SAYA SIAP KEMBALIKAN KEDAULATAN RAKYAT

AKTOR pemeran Jenderal Naga Bonar, Deddy Mizwar, mengaku siap mencalonkan diri menjadi Presiden RI pada Pemilu 2009. “Saya siap untuk mencalonkan diri. Kalau enggak yakin, kami enggak bakal ada di sini,” ujar Deddy sebelum mengikuti acara diskusi Refleksi Politik Jenderal Naga Bonar, Jenderal Negeri Merak (Mengutamakan Rakyat), di Galeri Cipta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (27/2).
Sejauh ini, kata Deddy, ia belum menentukan partai mana yang akan dijadikan kendaraan baginya untuk meramaikan bursa calon presiden (capres) mendatang. “Saya belum melirik partai (yang mana). Tapi setelah ini akan ada komunikasi politik dan semuanya akan terbuka. Komunikasinya akan mulai hari ini,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pidatonya, Deddy secara tegas mengaku keinginannya untuk terjun ke dunia politik. “Saya tidak pernah ngomong politik sebelumnya. Kalau saya ngomong, pasti ada suatu dorongan. Ada yang salah dalam negeri ini,” ujar Deddy.
Deddy juga sempat menyentil proses demokrasi yang berlangsung di negeri ini. “Pemilu di negeri ini seperti membeli kucing dalam karung karena rakyat enggak tahu siapa yang akan dipilihnya,” katanya. (kompas.co.id)

AKSI NAGA BONAR: Aktor kawakan Deddy Mizwar bersiap mengikuti acara Refleksi Politik Jenderal Naga Bonar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (27/2/2009). Deddy memaparkan pokok pikirannya sebagai capres dan siap membuka komunikasi dengan partai politik. (Antara)

KALLA DAN HIDAYAT SEPAKAT JAGA ETIKA POLITIK

ANGGOTA Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Ketua DPP Golkar Jusuf Kalla sepakat menjaga etika politik hingga akhir pemerintahan.
Keduanya tidak mau menyebutkan siapa yang akan menjadi calon presiden dan wakil presiden sebelum pemilihan legislatif.
“Kita semua menjaga etika politik. Yang membuat saya bangga beliau berdua (SBY dan JK) menjaga etika kesantunan sampai pemerintahan ini berakhir,” ujar Hidayat Nur Wahid di kantor DPP PKS, Kamis (26/2) malam.
Senada dengan Hidayat, Kalla juga menyatakan hal yang sama. “Kita menetapkan capres dan cawapres setelah pemilu legislatif. Semua partai melakukan itu, karena ada syarat yang harus dipenuhi partai,” kata Jusuf Kalla. (tempointeraktif.com)

PEMIMPIN MENDATANG: Wapres Jusuf Kalla (tengah) selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar bersama Presiden PKS Tifatul Sembiring (kiri) dan Ketua MPR yang juga anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (kanan) usai diskusi politik di DPP PKS, Jakarta, Kamis (26/2/2009). Diskusi tersebut membahas kepemimpinan mendatang pasca pemilu legislatif. (Antara)

PRESIDEN TANDATANGANI PERPPU PEMILU

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (26/2) menandatangani peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) pemilu. Perppu yang diberi nomor 1 tahun 2009 merupakan perubahan undang-undang nomor 10 tahun 2008 mengenai pemilihan umum. “Perppu sudah ditandatangani dan mulai berlaku saat ini juga,” ujar staf khusus Presiden Denny Indrayana di Jakarta, Kamis (26/2).
Perppu tersebut mengatur dua hal. Pertama tentang perbaikan rekapitulasi dari daftar pemilih tetap dan pengesahan penandaan pada surat suara lebih dari satu kali. “Ada dua hal yang diatur, pertama perbaikan rekapitulasi daftar pemilih tetap dan kedua pengesahan penandaan lebih dari satu kali,” cetus Denny.
Pengeluaran perppu itu, lanjut Denny dinilai sangat penting. Karena Presiden melihat perlunya upaya penyelamatan suara rakyat dan menyuseskan pemilu legislatif yang akan berlangsung pada 9 April mendatang. “Presiden melihat perlu upaya menyelamatkan suara rakyat dan sukses pemilu,” tukas Denny. (mediaindonesia.com/pbr.or.id)

DEDDY MIZWAR DIDORONG MAJU CAPRES SEJAK 3 BULAN LALU

KETUA Dewan Pengarah Pemenangan Deddy Mizwar for President, Mukhlis Gumilang, mengaku bahwa proses pencalonan pemeran film Nagabonar, Deddy Mizwar, sebagai capres diputuskan sejak 3 bulan lalu. Sebelum itu, tim masih melakukan perdebatan dan pembahasan serius mengenai persoalan bangsa dan solusinya.
“Kalau keputusan harus maju sendiri sebagai capres itu sekitar 3 bulan lalu. Tapi kami diskusi mengenai masalah bangsa ini dan bagaimana solusinya sudah sejak bertahun-tahun,” kata Mukhlis, Kamis (26/2)
Menurut Mukhlis, setelah melakukan refleksi panjang mengenai perjalanan bangsa dan nasib rakyat yang tak kunjung sejahtera, disimpulkan bahwa selama ini kemerdekaan yang sudah berumur 65 tahun belum dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disebabkan karena para pemimpin bangsa yang diberi amanat untuk mengisi kemerdekaan mengkhianati sumpah dan janjinya untuk menyejahterakan seluruh rakyat.
“Kita semua sepakat kenapa setelah merdeka sekian lama, kok nasib rakyat gitu-gitu aja. Akhirnya, kita berfikir semua ini karena kita memilih pemimpin yang salah. Semantara Pilpres 2009 yang kita harapkan menjadi titik perubahan, ternyata didominasi oleg capres itu-itu saja,” papar Mukhlis. (detik.com/rooneyruni.files.wordpress.com)

BLOK PERUBAHAN: Ketua Umum Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Daniel Hutapea, Ketua Umum PNBK Eros Djarot, Capres Rizal Ramli, Ketua Umum PBR Bursah Syanubi, Ketua Umum PPRN Amelia Ahmad Yani (kiri ke kanan) melakukan pertemuan untuk membentuk Blok Perubahan di Jakarta, Rabu (25/2/2009). Dua belas partai politik membentuk aliansi politik Blok Perubahan menjelang Pemilu 2009. (Antara)

Yusril Tetap Maju Pencalonan Presiden

KETUA Majelis Syuro Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan akan tetap maju dalam Pemilihan Presiden 2009. “Kami tetap akan mengacu hasil Mukernas 2008 yang mendukung saya maju dalam pilpres,” kata Yusril dalam jumpa pers Workshop Nasional Calon Legislatif DPRD di Hotel Sahid, Rabu (25/2).
Dia mengakui pasca putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan syarat pencalonan dan majunya calon presiden independen akan mempersempit peluang partai-partai mengusung calon. “Bukan hanya problem kami, tapi semua partai akan mengalami hal yang sama,” katanya.
Yusril mengaku kecewa dengan putusan itu, karena pengajuan calon terpaksa harus melalui formula koalisi. “Tidak akan ada partai yang akan mencapai 20 persen kursi di DPR, sehingga calon itu akan muncul setelah pemilu legislatif,” katanya.
Terkait dukungan kepada pasangan Yudhoyono-Kalla yang sempat menjadi isu perpecahan di tubuh PBB, dia menjelaskan partai tetap akan mendukung pemerintahan pasangan itu. “Dukungan itu akan dilakukan hingga pemerintahan ini selesai pada 2009,” katanya. “Setelah itu, lihat hasil pemilu legislatif,” pungkasnya. (tempointeraktif.com/pontianakpost.com)

KONTRAK POLITIK: Sejumlah calon anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan antre untuk menandatangani kontrak politik, di Jakarta, Selasa ( 24/2/2009). Kontrak politik yang isinya, caleg PDIP dilarang mencalonkan kembali pada 2014, jika tidak mencapai target yang telah dicanangkan partai, seperti menciptakan sembako murah, kesempatan jutaan tenagakerja, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. (Antara)

DEMOKRAT: ADA YANG KALAH TETAP TIDAK NGAKU KALAH

ADU mulut dan pertengkaran antarpartai tak henti-hentinya bergulir menjelang pemilu. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Sutan Bhatoegana menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sempat mengatakan, dirinya tidak kalah dalam Pilpres 2004 lalu.
“Ada yang sudah kalah, tapi tetap enggak ngaku kalah. Begini dia bilang, ini tidak kalah cuma kurang suara,” katanya menirukan ucapan Mega, dalam acara bedah buku Marketing Politik di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2).
Kondisi ini, menurut Sutan, dimungkinkan berkembang pada sebuah kerisauan akan persaingan antaracaleg di tubuh partai, sebagai akibat dari putusan MK soal suara terbanyak.
Terlebih lagi, kini rakyat tengah dilanda kegundahan, karena semua tokoh mau menjadi capres dan tidak ada yang berminat menjadi cawapres. Tak cuma itu, langkah para elit mereka pun didukung penuh dengan manuver partai untuk merebut simpati publik, yang tak jarang menggunakan cara-cara yang kurang elegan.
“PKS paling pintar bermanuver, saya denger pollingnya naik karena iklan kontroversial,” imbuh Sutan. Sutan berpendapat, acap kali publik juga salah tafsir terhadap isi iklan, sehingga menimbulkan aroma persaingan antarparpol. “Demokrat sebenarnya tidak melakukan klaim di iklan. Kami menyatakan dukungan, tapi publik menilai lain, jadilah ini kontroversi,” pungkasnya. (okezone.com/mahkamahkonstitusi.go.id)

DUKUNGAN MEDIA: Ketua Komisi Pemilihan Umum(KPU) Hafidz Anshary (kanan) dan anggota KPU Endang Sulastri saat acara Editor’s Forum dengan Anggota KPU di Jakarta, Selasa (24/2/2009). Dalam kesempatan itu KPU melakukan diskusi dengan para pemimpin redaksi media massa sekaligus meminta dukungan untuk kesuksesan pemilu mendatang. (Antara)

PDIP: SULTAN BELUM TENTU DAMPINGI JK

WACANA penyandingan Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) muncul, setelah JK menyatakan siap maju sebagai calon presiden. Kendati demikian, Sultan diprediksi enggan menerima tawaran itu.
“Sultan belum tentu mau disandingkan dengan JK. Saya kira ini kekurangan dihapuskannya konvensi di Golkar. Kalau ada konvensi Ketua Umum tidak harus jadi capres,” ujar Sekretaris Fraksi PDIP Ganjar Pranowo, Senin (23/2).
Sebagaimana diketahui, Sultan sudah pernah dipinang PDIP untuk disandingkan dengan Megawati Soekarnoputri. Raja Jogja ini juga merupakan salah satu dari tiga kandidat cawapres Mega, selain Hidayat Nurwahid dan Prabowo Subianto.
Menurut Ganjar, banyaknya figur partai Golkar, bersamaan dengan dihapuskannya konvensi menimbulkan turbulensi di tubuh partai berlambang beringin ini. Kendati demikian, Ganjar enggan berkomentar lebih lanjut terkait wacana penyandingan Sultan maupun Hidayat dengan JK. “Rakyat sudah muak dengan partai yang terus mempertontonkan pertarungan elit. Kita lihat nanti saja,” pungkasnya. (okezone.com/ pdiperjuangan-jatim.org)

PPP TAK USUNG CAPRES DEMOKRAT DI 2009

KETUA DPP Partai Persatuan Pembangunan Emron Pangkapi menyatakan kemungkinan PPP berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam pengajuan SBY sebagai calon Presiden 2009 sangat kecil. Penyebabnya, komunikasi politik PPP dan Demokrat tidak lancar dan cenderung buruk.
“Kader-kader Demokrat sering melontar kritik kepada ketua umum PPP dan menyindir-nyindir membuat suasana tidak enak. Mereka lupa, Suryadharma itu adalah ketua umum partai, sejajar dengan demokrat yang sama-sama punya tugas membesarkan partai,” kata Emron di Kantor DPP PPP Jakarta, Minggu (22/2).
Menurut Emron, pengalaman ikut serta dalam pemerintahan SBY, tidak mampu menjadikan PPP produktif menjalankan cita-cita partai. Bahkan, kata dia, sebagai partai yang ikut di pemerintahan, tapi PPP tidak diajak bicara untuk ikut menyelesaikan problem bangsa.
Karena itu, ke depan pihaknya ingin membangun koalisi di pemerintahan ataupun berada dalam barisan koalisi oposisi dalam suasana kebersamaan, keterbukaan, senasib sepenanggungan. “Kita harus duduk bersama membicarakan potensi maupun problema bangsa,” tegasnya. (okezone.com/pemiluinilah.com)

AKBAR TANJUNG SIAP IKUT PENJARINGAN CAPRES GOLKAR

MANTAN Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung, menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses penjaringan calon presiden yang dilakukan Partai Golkar. Akbar mengemukakan hal itu di sela-sela pelantikan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jatim di RM Taman Sari Surabaya, Sabtu (21/2).
Akbar mengatakan dirinya saat ini masih menunggu usulan-usulan dari DPD Partai Golkar di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. Menurut Akbar, yang mendapat dukungan tertinggi dari tujuh nama capres yang diusulkan daerah akan disurvei lebih dulu oleh lembaga survei independen dan kredibel.
“Memang DPD Dati II Partai Golkar diminta mengusulkan sebanyak-banyaknya tujuh nama capres. Nanti pada 23 April 2009, baru ada keputusan final siapa capres yang diberangkatkan dari Partai Golkar melalui Rapimnas khusus,” katanya.
Akbar menegaskan kalau Jusuf Kalla siap berkompetisi dirinya juga menyatakan siap. “Kami siap untuk berkompetisi dalam penjaringan capres tersebut,” katanya. Mantan Ketua Umum PB HMI tersebut mengharapkan agar proses kompetisi dilakukan terbuka, sehat dan demokratis. (antara/indonesia-1.com)

SULTAN: JK BARU JADI NOMINASI CAPRES GOLKAR

GUBERNUR DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X membantah bahwa Jusuf Kalla telah dicalonkan menjadi calon presiden dari Partai Golkar. Menurutnya, keputusan pencalonan baru ditentukan seminggu setelah Pemilu Legislatif melalui Rapat Pimpinan Nasional Khusus.
“Jusuf Kalla itu baru menjadi nominasi, belum diputuskan menjadi calon presiden dari Golkar,” kata Sultan di sela-sela silaturahmi Yayasan Bhakti Yogya di Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jakarta, Minggu (22/2).
Dikatakan Sultan, saat ini proses penjaringan nama capres baru memasuki tahapan usulan dari setiap daerah. Nantinya, dari usulan tersebut akan ditentukan tujuh nama yang akan mengikuti proses survei pada bulan Maret.
Setelah ditanyakan kepada rakyat akan dikerucutkan kembali menjadi tiga nama. Nama-nama tersebut ditawarkan kembali kepada masyarakat untuk ditentukan satu nama dan diputuskan lewat rapimnas khusus seminggu setelah pemilu legilatif. “Jadi pencalonan pasti belum ada. Pencalonan JK itu cuma image yang ditumbuhkan,” tutur Sultan. (kompas.com)

SBY-JK SEPAKAT KURANGI KESALAHPENGERTIAN

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam pertemuan selama sekitar 40 menit, sepakat untuk saling mengurangi kesalahpengertian di dalam dinamika politik yang berlangsung hingga pemilu mendatang. Tujuannya supaya pemerintahan yang tinggal delapan bulan lagi dapat tetap berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan juru bicara presiden Andi Mallarangeng dalam keterangan pers usai mendapat pengarahan dari presiden, Minggu (23/2) malam. Sebelumnya Presiden dan Wapres melakukan pembicaraan di rumah pribadi presiden di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.
“Kedua pemimpin sepakat untuk mengurangi misunderstanding yang terjadi dalam dinamika politik dengan tujuan agar sisa waktu pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” kata Andi.
Menurutnya ada tiga hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. “Salah satu hal yang diminta Presiden adalah agar Jusuf Kalla sebagai ketua DPP Partai Golkar dapat terus membina hubungan lebih baik dengan Partai Demokrat. Itu salah satu,” kata Andi.
“Presiden minta bagaimana menjaga hubungan baik Partai Golkar dan Demokrat. Keduanya sepakat Partai Golkar dan Demokrat akan menjaga hubungan dengan baik. Jika hubungan kedua partai baik, pemerintahan pun akan berjalan baik,” papar Andi.
Dua hal lainnya, lanjut Andi, Presiden dan Wapres mengevaluasi perkembangan situasi terakhir di Aceh pascarekonstruksi tsunami dan kelanjutan rekonsiliasi pacakonflik. Masalah lain yang dibicarakan adalah langkah-langkah di bidang ekonomi untuk mengatasi dampak krisis.
Sebelumnya presiden juga minta Kalla untuk menjelaskan dinamika politik yang berlangsung di Partai Golkar. (kompas.com/okezone.com)

HEMALIA PUTRI MANTAP PILIH SBY

PEMAIN sinetron Hemalia Putri mengaku sudah punya jagoan calon presiden yang bakal dipilihnya pada Pemilu 2009 mendatang. Siapakah sosok jagoannya itu? Jawabnya: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Aku lebih memilih dia karena melihat dari kinerjanya kemarin yang menurutku baik,” kata Putri, saat ditemui dalam peluncuran Majalah D’sari di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (14/2).
Pilihan jatuh kepada SBY, kata gadis kelahiran Aceh, 13 April 1982 itu, bukan karena ia seorang kader Partai Demokrat. Tapi karena menilai kinerja SBY selama memimpin negeri ini tergolong baik. Kalaupun ada kekurangan selama ia memimpin, hal itu merupakan sesuatu yang wajar.
“Bencana-bencana alam yang datang di saat kepemimpinannya, enggak lantas menjadikan SBY sebagai kambing hitamnya,” ujar perempuan yang biasa disapa Puput itu.
Krisis global yang melanda dunia dan menyeret pada kenaikan sejumlah harga termasuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dinilai Putri bukan kebijakan yang mengada-ada. “Aku anggap dia akhirnya bisa mengatasi hal itu. Dia enggak cuma omong doang untuk menurunkan kembali harga BBM,” katanya. (kompas.com/ rmblitz.com)

ANAS: JK CAPRES, KAMI KERJA KERAS MENANGKAN SBY

KETUA DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, niatan Golkar mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presidennya merupakan urusan Golkar. Demokrat tidak akan turut campur atau menghalangi. Hanya saja, dikatakan Anas, jika Golkar berjalan sendiri maka Demokrat akan lebih bekerja keras untuk memenangkan SBY.
“Jika Golkar mengajukan Capres sendiri, PD (Partai Demokrat) harus bekerja lebih keras untuk mengusung dan memenangkan SBY. Kalau Golkar ikut dalam koalisi, kami tentu lebih ringan,” kata Anas, saat dimintakan tanggapan, Jumat ( 20/2 ).
Meski demikian, ujar Anas, Demokrat berharap Golkar masih akan terus berada dalam barisan koalisi. “Tetapi jika Golkar akhirnya memilih jalan sendiri, kami tetap punya alasan dan dalam posisi menghormati pilihan itu. Kami tidak punya hak untuk menghalangi. Yang jelas kami menghargai sikap dan komitmen JK untuk menyelesaikan tugas dengan baik sampai tahun 2009,” lanjutnya. Sebagai partai besar, Demokrat memahami keinginan Golkar untuk mengusung calonnya sendiri. (kompas.com)

MARWAH NILAI JK TAK OTOMATIS JADI CAPRES

PARTAI Golkar dipastikan akan mengusung sendiri calon presidennya (capres). Nama Jusuf Kalla menjadi calon terkuat sebagai capres. Namun JK tidak serta merta secara otomotis harus dijadikan capres.
“JK memang ketua partai, tapi dia dipilih untuk memimpin partai, bukan menjadi calon presiden,” tegas politisi perempuan asal Golkar Marwah Daud Ibrahim. Hal ini ia sampaikan usai menghadiri pembukaan Silahturahmi Nasional Cendekiawan Perempuan Indonesia yang dihelat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (20/2).
Menurut Marwah, konvensi wajib untuk dilaksanakan Golkar untuk menjaring nama capres. Hal ini, tambah Marwah, sesuai dengan amanat Rapimnas. Jika tidak terpilih nantinya, JK diminta untuk bersikap wajar. Meski hampir seluruh DPD disebut-sebut akan mengusung JK sebagai capres, hal ini bukan menjadi keharusan. “Pemimpin partai bukan pemimpin perusahaan yang sekaligus pemilik dan pemegang saham utama,” pungkasnya. (detik.com/jppn.com)

JK SIAP BERSAING DENGAN SBY

KETUA Umum DPP Partai Golkar yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla siap bersaing menjadi calon presiden saat Pemilu mendatang. Kalla bahkan siap bersaing dengan presiden saat ini Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sejak dari dulu pernah tidak saya mengatakan saya tidak siap. Dari dulu saya siap. Apa pun demi kepentingan bangsa ini,” katanya Jumat, (20/2).
Ia menjelaskan keinginan menjadi presiden tersebut setelah dirinya bertemu dengan seluruh Ketua DPD tingkat I Golkar di kediamannya. Dalam pertemuan tersebut, seluruh Ketua DPD meminta Partai Golkar hanya mencalonkan presiden dan bukan wakil presiden. “Apa pun yang diputuskan dari bawah, saya sebagai Ketua tidak ada alasan untuk tidak menerimanya. Itu amanah dari bawah,” ujarnya. (mediaindonesia.com/antara)

PRABOWO TETAP MAJU SEBAGAI CAPRES

KETUA Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya untuk terus maju sebagai capres pada Pilpres 2009. Prabowo juga optimistis parpolnya mampu mengantarkan dirinya duduk di kursi kepresidenan.
“Saya tetap akan komitmen untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang,” kata Prabowo di hadapan 120 wartawan dan koresponden media serta diplomat asing yang tergabung dalam Jakarta Foreign Correspondence Club (JFCC) di Hotel Inter Continental, Jakarta, Jumat (20/2).
Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menegaskan, pentingnya perubahan sistem perekonomian dari kapitalisme pasar bebas ke sistem kapitalisme yang terkendali. “Saya tidak antikapitalisme. Namun, kepentingan rakyat kecil juga harus dilindungi. Dan ini adalah tanggung jawab pemerintah,” jelas mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus itu. (detik.com)

KPU OPTIMISTIS PARTISIPASI MASYARAKAT 80 PERSEN

ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Endang Sulastri menyatakan, pihaknya optimistis tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif 2009 mencapai sekitar 80 persen. Menurut Endang yang juga menjabat sebagai Ketua Divisi Sosialisasi Pemilu 2009 ini, di Jakarta, Kamis (19/2), penetapan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak akan mendorong caleg untuk mengajak konstituennya datang ke tempat pemungutan suara guna menggunakan hak pilihnya.
“Sekarang penentuan caleg dengan suara terbanyak itu memberi semangat pada caleg untuk bergerak mendorong konstituen untuk memilih,” katanya. Ia mengatakan, demi meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu, KPU juga akan semakin mengintensifkan sosialisasi pemilu. (mediaindonesia.com)

MEGA TIDAK YAKIN SULTAN HB X MENOLAK DUET DENGANNYA

KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan ketidakyakinannya tentang kabar yang menyebut Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak dipasangkan dengan dirinya pada pilpres 2009.
“Namanya pembicaraan akan ada dua sikap. Statemen bisa keluar bisa ke
dalam. Apakah secara terbuka atau tertutup. Saya akan konfirmasikan
hal-hal tersebut,” tutur Mega di Mega Institute, Kamis (19/2).
Ia menyatakan akan membuat tim untuk memilih cawapres yang tepat
baginya. “Akan segera diketahui cawapres dari PDIP,” tutur Mega. Sementara menyangkut ajakan Yenny Wahid yang mengusung pertemuan Ciganjur II, Megawati Soekarnoputri menyatakan belum diundang. “Tentunya saya akan mempertimbangkan itu,” tutur Mega. (mediaindonesia.com/kompas.com)